Jumat, 20 Desember 2013

IMUNISASI

Pengertian Imunisasi

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. Karena itu Imunisasi harus diberikan secara lengkap

Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan kekebalan pada seseorang dengan cara memberikan vaksin tertentu sehingga dapat terlindung/tercegah dari penyakit tertentu.

Imunisasi dimaksudkan untuk menimbulkan kemampuan tubuh untuk menetralisir kuman atau produk kuman yang masuk ke dalam tubuh. Pada dasarnya terdapat 3 jenis imunitas: aktif, artificial dan pasif. Imunitas aktif adalah imunitas bertahan lama diperoleh ketika tubuh terstimulasi untuk menghasilkan antibodi sendiri. Imunitas artificial adalah semacam imunitas aktif dengan produksi antibodi disebabkan oleh pemberian antigen dalam bentuk toksoid dan vaksin. Imunitas pasif adalah bentuk perlindungan langsung namun bersifat sementara terhadap penyakit infeksi.

Tujuan Imunisasi

1.   Memberikan kekebalan terhadap anak, bayi dari suatu penyakit tertentu
2.   Menurunkan angka kematian/kesakitan pada anak di Indonesia
3. Menghindari gejala sisa pada anak yang menderita penyakit tertentu diantaranya:
-      Tuberculosis
-      Difteri
-      Pertusis atau batuk rejan
-      Tetanus
-      Campak
-      Poliomyelitis

Manfaat Imunisasi
Agar tubuh tetap kebal diperlukan perangsang kembali oleh antigen. Imunisasi merupakan perangsang kembali oleh antigen. Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap penyakit dan untuk meningkatkan kualitas hidup. Dengan adanya pencegahan yang berarti dengan sengaja memberikan kekebalan pada bayi. Untuk pencapaian hal ini diperlukan imunisasi secara serata dan sistematis.

Jenis-Jenis Imunisasi Dan Cara Pemberiannya

Pada dasarnya ada 2 jenis imunisasi, yaitu :
1.   Imunisasi Pasif (Pasive Immunization)
Imunisasi pasif ini adalah immunoglobulin yang didapatkan secara genetis Melalui ibu

2.   Imunisasi Aktif (Active Immunization)
Imunisasi yang diberikan pada anak adalah :

1.   Imunisasi BCG
Imunisasi diberikan untuk mencegah penyakit Tuberkulosis. Tuberculosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, penyakit ini sangat menular dan penularan dapat melalui udara dari dahak penderita TBC.
Cara Pemberian
Vaksin diberikan intradermal dengan menggunaka jarum suntik pada lengan kanan dengan dosis 0,05 ml untuk bayi usia dibawah 1 tahun, sekitar 1 minggu akan timbul papula kecil yang tidak sakit kemudian memecah dan mengeluarkan cairan, akhirnya sembuh sendiri 6-12 minggu yang akan meninggalkan parut yang sangat kecil.
Efek Samping
Bila teknik kurang tepat akan menimbulkan (terlalu dalam) kadang terjadi pembengkakan kelanjar getah bening regional dan terbatas dan sembuh sendiri walau lambat.
Kontra Indikasi
Panas yang dirawat.

2.   Imunisasi DPT
Imunisasi DPT ini untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
Cara Pemberian
Imunisasi campuran kombinasi penyakit difteri, pertusis, dan tetanus lazim dipakai berupa vaksin DPT, vaksin ini diberikan intramuskuler atau sub kutan dibagian paha/ bokong/ lengan atas dengan dosis 0,5 ml. Imunisasi dasar diberikan sebanyak-banyaknya 2-3 kali yaitu sejak umur 2 bulan sampai dengan jarak waktu antara dua penyuntikan 4-6 minggu.
Efek Samping
Demam setelah penyuntikan yang akan sembuh setelah 1-2 hari.
Kontra Indikasi
Penderita sakit parah yang dirawat, kejang.

3.   Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B
Cara Pemberian
Vaksin ini diberikan intra muskuler atau subkutan pada paha bagian luar dengan dosis 0,5 ml, imunisasi ini diberikan sebanyak 2-3 kali yaitu semenjak bayi berumur 2 bulan dengan jarak penyuntikan 4-6 minggu.
Efek Samping
Boleh dikatakan tidak ada efek samping.

4.   Imunisasi Polio
Imunisasi aktif untuk mencegah penyakit poliomyelitis
Cara Pemberian
Imunisasi diberikan 2 tetes melalui mulut, imunisasi dasar diberikan 3 kali dengan interval 4 minggu.
Efek Samping
Boleh dikatakan tidak ada efek samping.
Kontra Indikasi
Penderita diare yang dirawat.

5.   Imunisasi Campak
Imunisasi aktif untuk mencegah penyakit campak, penyakit ini sering terjadi pada anak-anak kemudian terjadi imunitas terhadap campak seumur hidup.
Cara Pemberian
Imunisasi campak diberikan 1 kali pada usia 9 bulan dengan dosis 0,5 ml, disuntikkan pada lengan atas secara sub kutan.
Efek Samping
10 hari setelah vaksinasi kemungkinan ada gejala seperti campak. Mungkin terjadi demam tinggi, kejang ringan pada hari 10-12 hari setelah penyuntikan selain itu dapat terjadi radang otak dalam waktu 10 hari setelah imunisasi tapi kejadian itu sangat jarang sekali.
Kontra Indikasi
Penderita padan yang dirawat.

Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi

NO
VAKSIN
PEMBERIAN VAKSIN
INTERVAL
UMUR
1.
BCG
1x
-
0-11 bln
2.
DPT
3x
4 minggu
2-11 bln
3.
Polio
3x
4 minggu
2-11 bln
4.
Campak
1x
-
9-11 bln
5.
Hepatitis B
3x
4 minggu
2-11    ln

Penyimpana Vaksin
-      Suhu 2-8 °C
-      Tidak membeku (DPT, Hepatitis B & A tidak aktif)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar