Pengertian Imunisasi
Imunisasi
berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Karena itu Imunisasi harus diberikan secara lengkap
Imunisasi
adalah upaya untuk menimbulkan kekebalan pada seseorang dengan cara memberikan
vaksin tertentu sehingga dapat terlindung/tercegah dari penyakit tertentu.
Imunisasi
dimaksudkan untuk menimbulkan kemampuan tubuh untuk menetralisir kuman atau
produk kuman yang masuk ke dalam tubuh. Pada dasarnya terdapat 3 jenis
imunitas: aktif, artificial dan pasif. Imunitas aktif adalah imunitas bertahan
lama diperoleh ketika tubuh terstimulasi untuk menghasilkan antibodi sendiri.
Imunitas artificial adalah semacam imunitas aktif dengan produksi antibodi
disebabkan oleh pemberian antigen dalam bentuk toksoid dan vaksin. Imunitas
pasif adalah bentuk perlindungan langsung namun bersifat sementara terhadap
penyakit infeksi.
Tujuan
Imunisasi
1.
Memberikan kekebalan terhadap anak, bayi
dari suatu penyakit tertentu
2.
Menurunkan angka kematian/kesakitan pada
anak di Indonesia
3. Menghindari gejala sisa pada anak yang
menderita penyakit tertentu diantaranya:
-
Tuberculosis
-
Difteri
-
Pertusis atau batuk rejan
-
Tetanus
-
Campak
-
Poliomyelitis
Manfaat
Imunisasi
Agar tubuh tetap kebal diperlukan
perangsang kembali oleh antigen. Imunisasi merupakan perangsang kembali oleh
antigen. Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap penyakit dan
untuk meningkatkan kualitas hidup. Dengan adanya pencegahan yang berarti dengan
sengaja memberikan kekebalan pada bayi. Untuk pencapaian hal ini diperlukan imunisasi
secara serata dan sistematis.
Jenis-Jenis
Imunisasi Dan Cara Pemberiannya
Pada dasarnya ada 2 jenis imunisasi, yaitu
:
1.
Imunisasi Pasif
(Pasive Immunization)
Imunisasi pasif ini adalah immunoglobulin
yang didapatkan secara genetis Melalui
ibu
2.
Imunisasi Aktif
(Active Immunization)
Imunisasi yang diberikan pada anak adalah :
1.
Imunisasi
BCG
Imunisasi diberikan untuk mencegah penyakit
Tuberkulosis. Tuberculosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, penyakit ini sangat menular dan
penularan dapat melalui udara dari dahak penderita TBC.
Cara
Pemberian
Vaksin diberikan intradermal dengan
menggunaka jarum suntik pada lengan kanan dengan dosis 0,05 ml untuk bayi usia
dibawah 1 tahun, sekitar 1 minggu akan timbul papula kecil yang tidak sakit
kemudian memecah dan mengeluarkan cairan, akhirnya sembuh sendiri 6-12 minggu
yang akan meninggalkan parut yang sangat kecil.
Efek
Samping
Bila teknik kurang tepat akan menimbulkan
(terlalu dalam) kadang terjadi pembengkakan kelanjar getah bening regional dan
terbatas dan sembuh sendiri walau lambat.
Kontra
Indikasi
Panas yang dirawat.
2.
Imunisasi
DPT
Imunisasi DPT ini untuk mencegah penyakit
difteri, pertusis, dan tetanus.
Cara
Pemberian
Imunisasi campuran kombinasi penyakit
difteri, pertusis, dan tetanus lazim dipakai berupa vaksin DPT, vaksin ini
diberikan intramuskuler atau sub kutan dibagian paha/ bokong/ lengan atas
dengan dosis 0,5 ml. Imunisasi dasar diberikan sebanyak-banyaknya 2-3 kali
yaitu sejak umur 2 bulan sampai dengan jarak waktu antara dua penyuntikan 4-6
minggu.
Efek
Samping
Demam setelah penyuntikan yang akan sembuh
setelah 1-2 hari.
Kontra
Indikasi
Penderita sakit parah yang dirawat, kejang.
3.
Imunisasi
Hepatitis B
Imunisasi yang diberikan untuk mencegah
penyakit hepatitis B
Cara
Pemberian
Vaksin ini diberikan intra muskuler atau
subkutan pada paha bagian luar dengan dosis 0,5 ml, imunisasi ini diberikan
sebanyak 2-3 kali yaitu semenjak bayi berumur 2 bulan dengan jarak penyuntikan
4-6 minggu.
Efek
Samping
Boleh dikatakan tidak ada efek samping.
4.
Imunisasi
Polio
Imunisasi aktif untuk mencegah penyakit
poliomyelitis
Cara
Pemberian
Imunisasi diberikan 2 tetes melalui mulut,
imunisasi dasar diberikan 3 kali dengan interval 4 minggu.
Efek
Samping
Boleh dikatakan tidak ada efek samping.
Kontra
Indikasi
Penderita diare yang dirawat.
5.
Imunisasi
Campak
Imunisasi aktif untuk mencegah penyakit
campak, penyakit ini sering terjadi pada anak-anak kemudian terjadi imunitas
terhadap campak seumur hidup.
Cara
Pemberian
Imunisasi campak diberikan 1 kali pada usia
9 bulan dengan dosis 0,5 ml, disuntikkan pada lengan atas secara sub kutan.
Efek
Samping
10 hari setelah vaksinasi kemungkinan ada
gejala seperti campak. Mungkin terjadi demam tinggi, kejang ringan pada hari
10-12 hari setelah penyuntikan selain itu dapat terjadi radang otak dalam waktu
10 hari setelah imunisasi tapi kejadian itu sangat jarang sekali.
Kontra
Indikasi
Penderita padan yang dirawat.
Jadwal
Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi
NO
|
VAKSIN
|
PEMBERIAN VAKSIN
|
INTERVAL
|
UMUR
|
1.
|
BCG
|
1x
|
-
|
0-11 bln
|
2.
|
DPT
|
3x
|
4
minggu
|
2-11 bln
|
3.
|
Polio
|
3x
|
4
minggu
|
2-11 bln
|
4.
|
Campak
|
1x
|
-
|
9-11 bln
|
5.
|
Hepatitis B
|
3x
|
4
minggu
|
2-11 ln
|
Penyimpana
Vaksin
-
Suhu 2-8 °C
-
Tidak membeku (DPT,
Hepatitis B & A tidak aktif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar