Terapi musik
Terapi
Musik adalah salah satu program terapi yang dapat diberikan kepada anak-anak
berkebutuhan khusus, terutama bagi insan autis. Terapi musik dapat membantu
meningkatkan kepekaan fungsi kognitif, afektif dan pisikomotor mereka. Seperti
halnya kegiatan terapi yang lainnya, terapi musik harus diberikan secara
berkesinambungan pada insan autis. Selain itu dibutuhkan pengetahuan tentang
bagaimana cara melakukan terapi ini dengan baik
Terapi
musik dilaksanakan oleh seorang tenaga therapist terlatih untuk pencapaian hasil yang
maksimal. Terapi ini secara terstruktur dilaksanakan di tempat terapi dengan
menggunakan ruangan khusus dan media bantu lainnya. Namun, terapi ini secara
umum dapat dilakukan oleh siapa saja, ayah, ibu, adik, kakak dan saudara insan autisma
yang lainnya. Terapi juga dapat dilaksanakan di rumah, di atas mobil (dalam
perjalanan), atau di mana saja yang memungkinkan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang bersifat melatih anak.
Terapi
musik, sebagai salah satu bagian dari terapi-terapi lainnya, dapat diberikan
pada setiap anak autis. Terapi ini tidak membedakan kasus pada anak autis. Akan
tetapi hasil yang diperoleh sangat beragam sesuai dengan kondisi yang dialami
anak. Selain itu terapi musik dapat membantu mengembangkan potensi/bakat seorang
insan autisma, khususnya pada bidang seni.
Terapi
musik secara umum adalah teknik terapi dengan memperdengarkan berbagai macam
bunyi kepada insan autis. Bunyi/suara yang diperdengarkan tersebut dapat
merangsang perkembangan fungsi bahasa verbal/non verbal, interaksi sosial,
motrik mereka. Terapi ini diberikan kepada insan autisma disesuaikan dengan
usia, kebutuhan dan tingkat pemahaman subjek terhadap bunyi.
Bunyi-bunyian
yang dipergunakan sebagai media terapi dapat bersumber dari musik instrumen,
lagu-lagu, suara alat musik, suara-suara alam sekitar. Semua media dengar
tersebut akan diperdengarkan melalui alat pemutar musik -seperti musik
instrumen, lagu-lagu, suara-suara alam sekitar- atau diperdengarkan langsung
tanpa alat bantu – seperti bunyi alat musik modern atau etnik, lagu-lagu anak
dengan dimainkan oleh therapist atau bermain bersama dengan insan autisma.
Terapi
musik juga akan melatih insan autisma untuk memainkan/membuat bunyi beraturan
dengan mempergunakan alat musik modern dan etnik. Untuk membantu pengembangan
bahasa verbal/non-verbal anak dilakukan dengan megikuti lirik lagu yang ada
ketika mereka medengarkan rangkaian musik atau dengan mengajak mereka bernyanyi
bersama. Ritme musik yang didengar atau pun musik yang dimainkan juga dapat
berfungsi untuk ekspresi kebebasan insan autis, dengan bergerak bebas mengikuti
irama, membuat tarian lepas atau pun gerakan terstruktur. Suatu hal yang
mengasyikan sekaligus hal yang rumit, karena proses ini dilaksanakan bersama
mereka yang sangat luar biasa.
Manfaat terapi dan pengaruh terapi musik
Efek
terapi musik pada anak autistic bisa terjadi akibat adanya stimulasi dari suara
musik itu sendiri, atau bisa juga berasal dari sebuah permainan alat musik
sederhana. Selain itu lagu yang dinyanyikan dengan benar dapat merangsang anak
untuk mau menggerakan anggota tubuhnya. Jadi terapi musik kepada anak autistic
dengan maksud agar dapat menimbulkan rangsangan kemauan mengekspresikan dan
menyalurkan perasaannya secara lebih bebas.
Adapun tujuan terapi musik
diantaranya adalah; meningkatkan daya konsentrasi anak, mengembalikan individu
yang tertutup ke realitas, melatih persepsi anak, mengurangi kekauan otot,
membentuk kembali hubungan interpersonal, meningkatkan pengenalan dan
pengetahuan tentang musik, menghilangkan kelelahan dan menciptakan suasana
santai.
1.
Meningkatkan daya konsentrasi anak
Konsentrasi
anak autistic sangat rendah dan mudah hilang. Hal ini disebabkan oleh efek
kelainan mereka oleh karena itu dalam kegiatan terapi musik guru atau pelatih
harus dapat menjadikan sesuatu sarana meningkatkan daya konsentrasi
2.
Mengembalikan individu yang tertutup ke
realitas
Anak
luar Biasa sering bersifat tertutup, sering mogok dan melakukan tugas dan
kegiatan di kelas, tetapi sebenarnya mereka melakukan tugas tersebut dengan
kegiatan terapi musik, anak akan tergugah jiwanya dan terbuka rasa individunya
yang tertutup tadi guna menuju dunia luar. Dalam hal ini guru dapat membentuk
suatu media atau sarana agar anak mau melaksanakan dan mau melihatkan dirinya
pada kegiatan dengan cara yang sangat menyenangkan
3.
Melatih persepsi anak
Dengan
mendengarkan tepukan yang berirama yang memiliki ritme teratur atau bunyi alat
musik tertentu, anak akan terangsang untuk memperhatikan dan menikmati dengan
penuh konsentrasi. Bunyi atau irama tersebut akan melatih fungsi auditif
apabila anak sering mendengarkan alat musik, ia akan tertarik dan timbul
kemauan untuk mengikuti membunyikan alat musik itu dengan baik. Oleh karena itu
terapi musik diberikan kepada anak agar berguna sebagai penggugah fungsi
auditif dan fungsi visualnya secara baik.
4.
Mengurangi kekakuan otot
Latihan
terapi musik merupakan ajakan bernyanyi, bertepuk tangan, atau membunyikan alat
musik tertentu guna merangsang anak untuk menggerakkan anggota tubuh yang kaku
dan lemah. Dengan rangsangan yang melalui irama musik, anak akan sedikit demi
sedikit mampu mampu menggerakan anggota tubuhnya yang lemah. Apabila anak sudah
gemar dan sering melakukan latihan ini akan membawa dampak yang positif serta
dapat mengurangi atau menghilangkan kekauan otot sehingga dapat menghasilkan
koordinasi otot yang lebih baik
5.
Membentuk kembali hubungan interpersonal
Hubungan
interpersonal dapat dibentuk dengan suatu kegiatan terapi musik dilakukan
secara berkelompok menurut tingkat kelas. Didalam kelompok inilah anak
diberikan tugas memainkan alat musik yang berbeda mereka dituntut kekompakkan
yang utuh untuk menghasilkan cipta-rasa keindahan yang terpadu serasi. Karena
dituntut kekompakkan dan keserasian. Mereka akan saling mengisi,memberi serta
menerima petunjuk baik dari teman ataupun terapisnya. Dengan demikian
terciptalah kekompakkan dan suasana yang intim serta rasa kesetiakwanan antar mereka dalam membentuk
hubungan interpersonal
6.
Meningkatkan pengenalan dan pengetahuan
tentang musik
Meningkatkan
pengenalan dan pengetahuan tentang musik anak autis, akan merasa pesimis untuk
mampu memainkan alat musik tertentu sebab mereka sadar akan kekurangan diri
mereka. Untuk menghilangkan rasa itu, maka kegiatan terapi musik dimulai dengan
alat musik yang sederhana yang mungkin dapat dibuat sendiri dari kaleng botol
kosong. Kentongan atau apa saja yang dapat menimbulkan bunyi. Dengan alat musik
sederhana tersebut mereka akan dapat menyajikan irama dan ritme yang indah dan
enak untuk musik yang lebih rumit dan sampai kepada alat musik sungguhan yang
lazim digunakan orang banyak.
7.
Menghilangkan kelelahan dan menciptakan
suasana santai
Pada
hakekatnya seni musik, seni tari, seni suara dan seni drama yang baik, apabila
dinikmati akan akan menjadi hiburan hiburan segar yang dapat menghilangkan
kelelahan jasmani dan ketegangan rohani. Hilangnya kelelahan dan ketegangan itu
akan menimbulkan suasana santai pada diri seseorang termasuk bagi penyandang
autism
Tidak ada komentar:
Posting Komentar