Rabu, 18 Desember 2013

TERAPI MUSIK

Terapi musik
Terapi Musik adalah salah satu program terapi yang dapat diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, terutama bagi insan autis. Terapi musik dapat membantu meningkatkan kepekaan fungsi kognitif, afektif dan pisikomotor mereka. Seperti halnya kegiatan terapi yang lainnya, terapi musik harus diberikan secara berkesinambungan pada insan autis. Selain itu dibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan terapi ini dengan baik

Terapi musik dilaksanakan oleh seorang tenaga therapist terlatih untuk pencapaian hasil yang maksimal. Terapi ini secara terstruktur dilaksanakan di tempat terapi dengan menggunakan ruangan khusus dan media bantu lainnya. Namun, terapi ini secara umum dapat dilakukan oleh siapa saja, ayah, ibu, adik, kakak dan saudara insan autisma yang lainnya. Terapi juga dapat dilaksanakan di rumah, di atas mobil (dalam perjalanan), atau di mana saja yang memungkinkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat melatih anak.

Terapi musik, sebagai salah satu bagian dari terapi-terapi lainnya, dapat diberikan pada setiap anak autis. Terapi ini tidak membedakan kasus pada anak autis. Akan tetapi hasil yang diperoleh sangat beragam sesuai dengan kondisi yang dialami anak. Selain itu terapi musik dapat membantu mengembangkan potensi/bakat seorang insan autisma, khususnya pada bidang seni.

Terapi musik secara umum adalah teknik terapi dengan memperdengarkan berbagai macam bunyi kepada insan autis. Bunyi/suara yang diperdengarkan tersebut dapat merangsang perkembangan fungsi bahasa verbal/non verbal, interaksi sosial, motrik mereka. Terapi ini diberikan kepada insan autisma disesuaikan dengan usia, kebutuhan dan tingkat pemahaman subjek terhadap bunyi.

Bunyi-bunyian yang dipergunakan sebagai media terapi dapat bersumber dari musik instrumen, lagu-lagu, suara alat musik, suara-suara alam sekitar. Semua media dengar tersebut akan diperdengarkan melalui alat pemutar musik -seperti musik instrumen, lagu-lagu, suara-suara alam sekitar- atau diperdengarkan langsung tanpa alat bantu – seperti bunyi alat musik modern atau etnik, lagu-lagu anak dengan dimainkan oleh therapist atau bermain bersama dengan insan autisma.

Terapi musik juga akan melatih insan autisma untuk memainkan/membuat bunyi beraturan dengan mempergunakan alat musik modern dan etnik. Untuk membantu pengembangan bahasa verbal/non-verbal anak dilakukan dengan megikuti lirik lagu yang ada ketika mereka medengarkan rangkaian musik atau dengan mengajak mereka bernyanyi bersama. Ritme musik yang didengar atau pun musik yang dimainkan juga dapat berfungsi untuk ekspresi kebebasan insan autis, dengan bergerak bebas mengikuti irama, membuat tarian lepas atau pun gerakan terstruktur. Suatu hal yang mengasyikan sekaligus hal yang rumit, karena proses ini dilaksanakan bersama mereka yang sangat luar biasa.

Manfaat terapi dan pengaruh terapi musik

Efek terapi musik pada anak autistic bisa terjadi akibat adanya stimulasi dari suara musik itu sendiri, atau bisa juga berasal dari sebuah permainan alat musik sederhana. Selain itu lagu yang dinyanyikan dengan benar dapat merangsang anak untuk mau menggerakan anggota tubuhnya. Jadi terapi musik kepada anak autistic dengan maksud agar dapat menimbulkan rangsangan kemauan mengekspresikan dan menyalurkan perasaannya secara lebih bebas. 

Adapun tujuan terapi musik diantaranya adalah; meningkatkan daya konsentrasi anak, mengembalikan individu yang tertutup ke realitas, melatih persepsi anak, mengurangi kekauan otot, membentuk kembali hubungan interpersonal, meningkatkan pengenalan dan pengetahuan tentang musik, menghilangkan kelelahan dan menciptakan suasana santai.

1.   Meningkatkan daya konsentrasi anak
Konsentrasi anak autistic sangat rendah dan mudah hilang. Hal ini disebabkan oleh efek kelainan mereka oleh karena itu dalam kegiatan terapi musik guru atau pelatih harus dapat menjadikan sesuatu sarana meningkatkan daya konsentrasi

2.   Mengembalikan individu yang tertutup ke realitas
Anak luar Biasa sering bersifat tertutup, sering mogok dan melakukan tugas dan kegiatan di kelas, tetapi sebenarnya mereka melakukan tugas tersebut dengan kegiatan terapi musik, anak akan tergugah jiwanya dan terbuka rasa individunya yang tertutup tadi guna menuju dunia luar. Dalam hal ini guru dapat membentuk suatu media atau sarana agar anak mau melaksanakan dan mau melihatkan dirinya pada kegiatan dengan cara yang sangat menyenangkan

3.   Melatih persepsi anak
Dengan mendengarkan tepukan yang berirama yang memiliki ritme teratur atau bunyi alat musik tertentu, anak akan terangsang untuk memperhatikan dan menikmati dengan penuh konsentrasi. Bunyi atau irama tersebut akan melatih fungsi auditif apabila anak sering mendengarkan alat musik, ia akan tertarik dan timbul kemauan untuk mengikuti membunyikan alat musik itu dengan baik. Oleh karena itu terapi musik diberikan kepada anak agar berguna sebagai penggugah fungsi auditif dan fungsi visualnya secara baik.

4.   Mengurangi kekakuan otot
Latihan terapi musik merupakan ajakan bernyanyi, bertepuk tangan, atau membunyikan alat musik tertentu guna merangsang anak untuk menggerakkan anggota tubuh yang kaku dan lemah. Dengan rangsangan yang melalui irama musik, anak akan sedikit demi sedikit mampu mampu menggerakan anggota tubuhnya yang lemah. Apabila anak sudah gemar dan sering melakukan latihan ini akan membawa dampak yang positif serta dapat mengurangi atau menghilangkan kekauan otot sehingga dapat menghasilkan koordinasi otot yang lebih baik

5.   Membentuk kembali hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat dibentuk dengan suatu kegiatan terapi musik dilakukan secara berkelompok menurut tingkat kelas. Didalam kelompok inilah anak diberikan tugas memainkan alat musik yang berbeda mereka dituntut kekompakkan yang utuh untuk menghasilkan cipta-rasa keindahan yang terpadu serasi. Karena dituntut kekompakkan dan keserasian. Mereka akan saling mengisi,memberi serta menerima petunjuk baik dari teman ataupun terapisnya. Dengan demikian terciptalah kekompakkan dan suasana yang intim serta rasa kesetiakwanan antar mereka      dalam membentuk hubungan interpersonal

6.   Meningkatkan pengenalan dan pengetahuan tentang musik
Meningkatkan pengenalan dan pengetahuan tentang musik anak autis, akan merasa pesimis untuk mampu memainkan alat musik tertentu sebab mereka sadar akan kekurangan diri mereka. Untuk menghilangkan rasa itu, maka kegiatan terapi musik dimulai dengan alat musik yang sederhana yang mungkin dapat dibuat sendiri dari kaleng botol kosong. Kentongan atau apa saja yang dapat menimbulkan bunyi. Dengan alat musik sederhana tersebut mereka akan dapat menyajikan irama dan ritme yang indah dan enak untuk musik yang lebih rumit dan sampai kepada alat musik sungguhan yang lazim digunakan orang banyak.

7.   Menghilangkan kelelahan dan menciptakan suasana santai
Pada hakekatnya seni musik, seni tari, seni suara dan seni drama yang baik, apabila dinikmati akan akan menjadi hiburan hiburan segar yang dapat menghilangkan kelelahan jasmani dan ketegangan rohani. Hilangnya kelelahan dan ketegangan itu akan menimbulkan suasana santai pada diri seseorang termasuk bagi penyandang autism

Tidak ada komentar:

Posting Komentar